BUDAYA DAN PARIWISATA

Dibalik Kebisaan Kopi Campur Beras (Versi Desa Sade Lombok Tengah)

Narasimedia.net || Umumnya, Kopi adalah minuman seduh yang terbuat dari biji panggang dari beberapa spesies semak hijau dari genus Coffea. Terdapat beberapa jenis kopi yang dikenal, yaitu kopi Arabika, kopi Robusta, dan kopi Liberika. Kopi dikenal karena kandungan kafeinnya dan memiliki manfaat sebagai antioksidan. Di Indonesia, kopi robusta merupakan jenis kopi yang paling banyak diproduksi, mencapai 87,1% dari total produksi kopi di Indonesia.

Masyarakat Indonesia memiliki banyak kebiasaan unik dalam meracik minuman kopi, beberapa daerah memiliki ciri dari cara mereka memadukan kopi, ada yang meleburnya dengan susu, rempah, gula, santan dan banyak lainnya.
Mengerucut ke NTB sendiri, terdapa kebiasaan dimana masyarakatnya mencampuri sangraian kopi dengan buliran beras.

Mengambil pandangan versi salah satu desa adat, Sade, Kec. Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Kebiasaan mencampur sedikit bulir beras ke dalam kopi yang mereka tumbuk adalah hal yang sudah dilakukan secara turun-temurun.

Mengutip dari Turisian, anak-anak akan menyuguhkan campuran kopi dan beras tersebut kepada orang tua mereka sebelum berangkat ke sawah.

Alasannya sederhana, dikarenakan para orang tua hanya sarapan dengan minum kopi. Maka untuk menghindari maag ditambahkan sedikit beras ke dalam seduhan kopi.

“Kopi Sasak dicampur pakai sedikit beras. Sebab orang tua kami di sini kalau mau berangkat ke sawah sarapannya dengan kopi saja,” ucap Bayu yang tidak lain adalah warga asli Dusun Sasak Sade.

Kemudian, Ia menjelaskan bahwa para tetua di desa setempat pun menambahkan beras supaya kopi tetap aman dikonsumsi walau dalam keadaan perut kosong.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *