HEADLINENTBTERKINI

Polemik Revitalisasi Malomba Oleh TNI AL, Masyarakat takut Lapangan Diprivatisasi

Mataram, NARASIMEDIA.NET – Wacana revitalisasi Lapangan Malomba oleh TNI Angkatan Laut (TNI AL) menuai kekhawatiran dari masyarakat sekitar, khususnya warga Lingkungan Tangsi, Ampenan Selatan, Kota Mataram. Kekhawatiran tersebut diutarakan dalam pertemuan silaturahmi dan sosialisasi rencana revitalisasi yang digelar oleh Pangkalan TNI AL (Lanal) Mataram pada Selasa (20/5/2025) malam.

Hadir dalam pertemuan tersebut sejumlah anggota DPRD Kota Mataram, Camat Ampenan, Lurah Ampenan Selatan, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta para pemuda dari lingkungan setempat.

Komandan Lanal Mataram, Kolonel Marinir A. Hadi Alhasny menjelaskan bahwa revitalisasi tersebut bertujuan mendukung pengembangan olahraga di NTB, sekaligus mempersiapkan atlet-atlet lokal menyambut Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 yang akan diselenggarakan di NTB dan NTT.

“Lanal Mataram memiliki tanggung jawab dalam pembinaan cabang olahraga air seperti ski air dan dayung, dan kami punya peran strategis dalam pengembangan olahraga di daerah ini,” ujar Kolonel Hadi.

Dalam pemaparannya, Kolonel Hadi menyebutkan sejumlah rencana fasilitas yang akan dibangun, antara lain pagar keliling lapangan dengan tiga akses utama (Jalan Yos Sudarso, Jalan Malomba, dan Jalan Kampung Tangsi), lapangan multifungsi, lapangan panahan, kandang rusa dan kuda poni sebagai sarana edukatif, penanaman pohon pelangi (Eucalyptus), area UMKM untuk warga, serta fasilitas Gym Center dan Healthy Center yang terbuka bagi prajurit maupun masyarakat umum.

Sebagai atlet panahan, Kolonel Hadi juga menyatakan komitmennya untuk membina atlet muda NTB di berbagai cabang, termasuk panahan, ski air, dayung, dan selancar. Ia membuka peluang bagi masyarakat Tangsi yang memiliki potensi untuk ikut dalam pembinaan.

Namun demikian, rencana revitalisasi ini turut memunculkan kekhawatiran dari sebagian warga. Salah satu isu utama yang disoroti adalah kemungkinan privatisasi atau pembatasan akses masyarakat terhadap Lapangan Malomba. Kekhawatiran ini tidak terlepas dari pengalaman sebelumnya di mana pengelolaan lapangan oleh TNI AL kerap menjadi polemik, terutama setiap kali terjadi pergantian pimpinan di tubuh Lanal Mataram.

Menanggapi isu yang menyebutkan adanya rencana penutupan akses jalan di sekitar lapangan, Kolonel Hadi menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar. “Saya tegaskan, tidak akan pernah menutup akses jalan Malomba,” ujarnya.

Meski begitu, Kolonel Hadi tidak menjelaskan secara rinci soal status kepemilikan dan pengelolaan Lapangan Malomba yang kini menjadi sorotan publik. Ia hanya menyampaikan komitmennya untuk memberikan kontribusi terbaik bagi warga Ampenan, khususnya di Lingkungan Tangsi.

Sikap tersebut mendapat tanggapan dari salah satu tokoh masyarakat Tangsi, Prof. Sahrudin, yang menyatakan apresiasinya atas inisiatif revitalisasi. Namun ia menekankan pentingnya kejelasan legalitas pengelolaan Lapangan Malomba agar tidak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

“Setiap kali ada pergantian pimpinan Lanal, isu ini selalu kembali muncul. Ini membuat warga khawatir, terlebih jika lapangan ini dipersepsikan akan menjadi aset eksklusif,” ujarnya. Ia juga menyayangkan absennya pihak Pemerintah Kota Mataram dalam forum yang dinilainya penting sebagai wadah mediasi. “Seharusnya Pemkot Mataram hadir dalam momen ini,” tambahnya.

Senada dengan itu, warga lainnya, Taofik, turut mengingatkan agar tidak ada pelabelan negatif terhadap warga yang menyuarakan kritik. Ia menekankan bahwa masyarakat hanya ingin memastikan lapangan tetap menjadi ruang publik. “Kami bukan provokator. Kami ini masyarakat. Ini KTP saya, saya bawa sebagai bukti,” ucapnya.

Sementara itu, anggota DPRD Kota Mataram, Misban Ratmaji, menyatakan bahwa pihaknya akan segera menjadwalkan pertemuan dengan Wali Kota Mataram guna membahas status dan pengelolaan Lapangan Malomba. Ia mengimbau warga untuk tetap tenang dan menunggu proses dialog yang akan dilakukan.

“Tadi Pak Danlanal sudah menyampaikan bahwa Pemprov NTB akan menghibahkan lapangan ini ke Pemkot Mataram, bukan ke TNI AL. Hanya saja, saat ini lapangan masih berada dalam pengelolaan Lanal,” jelasnya. (Sr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *