HEADLINENTBTERKINI

Sekolah-Sekolah Di Madapangga Diduga Manipulasi Data Siswa Untuk Gelembungkan Dana Bos, LSM Fraksi NTB Gelar Aksi Protes

Narasimedia.net ||
Kumpulan aktivis dan pemuda yang tergabung dalam Forum Rakyat Sipil Nusa Tenggara Barat (Fraksi-NTB) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Pendidikan Korwil Madapangga Dikbudpora Kabupaten Bima, Jumat (2/02/2024) pagi.

Dalam aksinya ini, mereka menuntut Dikbudpora Kabupaten untuk menjelaskan terkait dugaan manipulasi data peserta didik yang dilakukan oleh sekolah-sekolah yang ada di Kecamatan Madapangga agar dana bantuan operasional sekolah (Dana Bos) yang diterima besar.

Ketua LSM, Danial Thomson mengatakan bahwa praktek manipulasi data ini merupakan praktek yang telah membudaya di kabupaten Bima, khususnya di kecamatan Madapangga. Dimana berdasarkan hasil investigasi mereka, kebanyakan sekolah misalnya di tingkatan SD banyak memanipulasi data, yang sebenarnya jumlah siswa kurang dari 50, sekolah memanipulasi siswanya menjadi 60-80 orang di dapodik.

“Pendidikan sekarang dilihat sebagai bisnis, praktek manipulasi ini pun tidak merubah wajah pendidikan di Madapangga. Dana Bos, dianggap sebagai uang pribadi yang tidak dimanfaatkan dengan semestinya untuk pengembangan kualitas pelayanan pendidikan”, ucap Thomson.

Oleh karena itu, Thomson meminta kepada Kepala Dinas Dikbudpora Kabupaten Bima agar bertanggungjawab dan bisa memberikan transparansi terhadap praktek jahat yang dilakukan oleh sekolah-sekolah di kecamatan Madapangga.

Selain itu, Thomson menyoroti dugaan penyalahgunaan dana Bos untuk mendukung salah satu calon legislatif di Kabupaten Bima. Hal ini jelas merupakan suatu pelanggaran berat dari asas kebermanfaatan dari dana bos yang diatur dalam keseluruhan mengenai penggunaan dana BOS, kita mengacu pada Permendikbud 76 tahun 2014. Dimana penyalahgunaan penggunaan dana bos dapat dikenakan sanksi administratif dan sanksi hukum.

Karena itu, Thomson menegaskan bahwa mereka akan melaporkan temuan mereka ini ke pihak Aparat Penegak Hukum jika tidak ada transparansi dari pihak Dikbudpora.

Aksi ini sendiri diwarnai oleh penyegelan mobil Camat Madapangga yang kebetulan melintas di depan Kantor Pendidikan Korwil Madapangga. Massa aksi kemudian membubarkan diri setelah memberikan ultimatum agar Kepala Dinas Dikbudpora Kabupaten hadir pada hari Senin dan menghadirkan seluruh kepala sekolah se Kecamatan Madapangga.

“Jikalau permintaan kami ini tidak diindahkan, kami akan melakukan penyegelan paksa terhadap kantor ini hari Senin” tandas Thomson. (Faradays)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *